Perayaan Earth Hour di Jakarta dengan mematikan lampu selama 1 jam mulai pukul 20.30 - 21.30, Sabtu (31/3/12), berhasil mengurangi beban listrik ibukota. Hal itu diungkapkan Manager Area Menteng PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Agus Sutopo.
"Setelah kita lakukan penghitungan, beban listrik sebelumnya 3.251 MW turun menjadi 3.037 MW. Ini artinya penurunannya 214 MW," ungkap Agus.
Agus mengungkapkan, perbandingan yang digunakan dalam penurunan adalah hari Sabtu dua minggu lalu atau tanggal 17 Maret 2012. Berdasarkan penurunan yang dicapai tahun ini, Agus menuturkan bahwa besarnya penurunan beban listrik meningkat.
"Tahun lalu penurunannya sebesar 170 MW. Jadi tahun ini meningkat," paparnya.
Dengan penurunan sebesar 214 MW, secara ekuivalen bahan bakar minyak yang dihemat adalah 64.000 liter. Penghematan juga setara dengan penurunan emisi karbon sebesar 154 ton.
Diketahui, konsumsi listrik di Indonesia 78 persen terkonsentrasi di Jawa dan Bali. Sementara, konsumsi listrik Jakarta dan Tangerang saja menyumbang 23 persen. Konsumsi listrik terbesar di Jakarta sendiri berasal dari papan reklame dan lampu taman dan lampu jalanan.
"Saat Earth Hour, 70 persen penurunan beban disumbang oleh fasilitas itu. 30 persennya dari masyarakat," kata Agus. Peran serta masyarakat dalam perayaan Earth Hour masih harus ditingkatkan.
via KOMPAS