Yoyoyo Happy New Year 2013!!

Cmon Guys buruan register, dengan menjadi member kalian ga terganggu oleh ADVERTISEMENT dan juga bisa dengan mudah mendapatkan berita-berita terbaru. Cara register pun mudah,klik tombol register dan masukin nama password dan email kalian atau juga bisa dengan menggunakan account facebook kalian...

Tunggu apa lagi XD!


Join the forum, it's quick and easy

Yoyoyo Happy New Year 2013!!

Cmon Guys buruan register, dengan menjadi member kalian ga terganggu oleh ADVERTISEMENT dan juga bisa dengan mudah mendapatkan berita-berita terbaru. Cara register pun mudah,klik tombol register dan masukin nama password dan email kalian atau juga bisa dengan menggunakan account facebook kalian...

Tunggu apa lagi XD!
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

You are not connected. Please login or register

Bekas Koki Bicara Selera Kuliner Kim Jong-il

Go down  Message [Page 1 of 1]

Jemykirti

Jemykirti


Bekas Koki Bicara Selera Kuliner Kim Jong-il   ?id=99766&width=475


Sosok Pemimpin Korea Utara Kim Jong-il terbilang misterius. Di tanah airnya, Kim dianggap sebagai dewa. Jutaan warganya menangisi kematiannya. Namun media di luar negeri meraba-raba siapa sesungguhnya sosok pemimpin bertangan besi itu. Seperti apa kehidupan pribadinya?

Banyak kisah menarik soal Kim Jong-il, lelaki yang meninggal dunia karena serangan jantung di kereta pribadinya, Sabtu 17 Desember 2011. Pemimpin Korea Utara itu ternyata punya selera tinggi soal makanan. Kenji Fujimoto, bekas koki pribadi Kim, melukiskan repotnya meladeni selera "makan" sang penguasa Korea Utara ini.

Dalam wawancaranya dengan Washington Post, Maret 2004, Fujimoto, 63 tahun--belakangan tinggal di Jepang—mengisahkan selera kuliner Kim selama 10 tahun terakhir, saat ia masih menjadi koki pemimpin Korea Utara itu.

Misalnya, Kim sangat suka dengan sashimi segar. Saking segarnya, Kim punya permintaan khusus: ikan yang akan jadi sashimi kudu yang masih hidup.

“Mulut ikan itu kudu masih megap-megap ketika dipotong," kata Fujimoto, si koki yang menuliskan kisahnya dalam buku I Was Kim Jong-il's Cook pada 2003. “Dia (Kim Jong-il) sangat menikmati makan daging ikan itu. Padahal ekor ikan itu masih meronta-ronta."

Kata Fujimoto, tak mudah melakukannya. Fujimoto mengaku terpaksa melakukan sejumlah trik. "Aku iris ikan agar tidak menusuk salah satu organ vital, sehingga tentu saja itu masih bergerak,” ujarnya. “Begitu disajikan Kim Jong-il memakannya dengan lahap."

Menurut Fujimoto, pemimpin tertinggi Korea itu terbilang rewel urusan makanan. Ia bisa uring-uringan gara-gara beras yang akan dimasak. Nasi yang akan dimakan dipelototi. “Jadi sebelum ditanak, beras harus diperiksa setiap bulir,” kata Fujimoto. “Supaya beras yang pecah bisa diekstrak lagi."

Suatu ketika, Kim Jong-il "ngidam" makanan Jepang. Ini gara-gara Fujimoto mengiming-iminginya hidangan landak laut ala Jepang yang dimasak dengan teknik khusus.

Fujimoto meyakinkan lidah Kim Jong-il bakal berdansa merasakan masakannya itu. Lantaran itulah, Kim lantas mengutus Fujimoto ke Jepang dengan pesawat khusus, untuk menangkap landak laut untuk dimasak.

Demi memenuhi selera pemimpin, Fujimoto sering dikirim untuk belanja dalam skala besar. Pergi dengan pesawat kelas bisnis untuk membeli kue favorit Kim Jong-il di toko kue Mitsukoshi di Tokyo seharga US$ 100. Kue favorit Kim adalah kue beras diisi mugwort.

Demi kue itu, Fujimoto terbang dengan pesawat melalui Beijing ke Tokyo. “Harus lewat Beijing karena tidak ada penerbangan langsung antara Tokyo dan Pyongyang,” ujarnya. “Biaya hotel, tiket pesawat, dan perjalanan senilai US$ 1.500 untuk kue favorit senilai US$ 100."

Fujimoto memang koki favorit sang pemimpin. Kim Jong-il selalu membawanya dalam perjalanan keliling dunia, agar bisa menyajikan berbagai macam hidangan terlezat di setiap negara. Sebut saja makanan dengan buah-buahan dari Cina, Thailand, dan Malaysia; bir Ceko; daging babi Denmark; caviar dari Iran; atau hidangan laut ala Jepang.
Fujimoto pula yang diminta memilih bahan sekaligus belanja demi selera Jong-il terpenuhi. Ia terbang ke Denmark demi mengangkut daging babi. Atau ke Beijing demi mendapat melon musim dingin Cina. Plus menenteng caviar dari Iran dan Uzbekistan. Termasuk belanja ikan ke Pasar Ikan Tsukiji Tokyo.

Yang jelas, untuk urusan kuliner, kata Fujimoto, Kim Jong-il dengan leluasa mendapatkan apa pun menu kelas satu yang diinginkan, meski negerinya terisolasi. Bahkan Kim bisa mendapatkan kesukaan favoritnya. Minum Johnnie Walker Swing Scotch dan Hennesy XO Cognag dan berpesta sampai mabuk sambil menari disko.

Fujimoto mengaku terpesona oleh gudang minuman keras besar Kim, penuh dengan hampir 10.000 botol. Ada swing scotch Johnnie Walker dan cognac Hennessy XO.

Tapi selalu lahapkah Kim Jong il menyantap hidangan olahan Fujimoto? “Tidak tentu,” kata Fujimoto. “Kadang ia menangis dan bersulang sendiri.” Jika sudah begitu, Fujimoto dan para ajudan Kim tahu, sang pemimpin sedang sendu, meratapi kesedihannya melihat salah satu anaknya.

Fujimoto menjadi koki Kim selama 10 tahun. Ia ditemukan Jong Il, ketika masih bekerja di Restoran Sushi di Tokyo pada 1982. Saat itu, sang diktator memintanya ke Pyongyang dan diminta meladeni selera eksotis Jong Il, dengan gaji US$ 80.000 setahun atau sekitar Rp 720 juta. Selama itu pula, Fujimoto juga dikado dua Mercedes-Benz.

shared from tempo.co

Back to top  Message [Page 1 of 1]

Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum