Kematian pesepakbola asal Paraguay Diego Mendieta yang hingga akhir hayatnya masih belum terbayarkan gajinya oleh Persis Solo, klub liga di Indonesia merupakan puncak gunung es dari karut marutnya kompetisi sepak bola di tanah air.
Diego, Mantan penyerang Persis Solo Versi PT Liga Indonesia meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit selama dua bulan terakhir.
Diego meninggal pada Selasa dini hari, di Rumah Sakit Dr Moewardi Solo. Pengelola Rumah Sakit Dr Moewardi Solo menyatakan kematiannya disebabkan oleh virus dan jamur yang telah menyebar di tubuhnya.
Ada banyak klub di dua liga di Indonesia yang masih menunggak pembayaran gaji para pemainnya selama berbulan-bulan, baik itu pemain lokal maupun asing.
PSSI selaku organisasi induk sepak bola di Indonesia menilai kasus ini semestinya bisa dihindari jika semua klub mengikuti peraturan yang telah di keluarkan PSSI terkait pemenuhan hak dan kewajiban klub terhadap pemain.
Saleh Mukadar, Sekjen PSSI urusan kompetisi menyalahkan perpecahan di tubuh PSSI sebagai sumber utama permasalahan.
Sudah kita bikin regulasi itu tapi ketika terjadi gesekan antara ISL dan PTLI, kebijakan itu berantakan kalau kita ikuti kebijakan itu, seluruh pemain akan lari ke sana dan tidak aka nada yang bermain di IPL sehingga kebijakan itu dibatalkan, kata Saleh. Nah, kalau FIFA dan AFC bisa tegas dan kita tunduk peraturan yang ketat itu, saya yakin tidak akan terjadi lagi pemain tidak dibayar gajinya.
Dualisme liga
Perpecahan di PSSI ini berujung pada dualisme liga yang saat ini berkompetisi di Indonesia. Dibawah naungan PSSI ada Liga Prima, sementara Liga Super Indonesia dikelola oleh PT Liga Indonesia.
Dalam catatan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia, APPI, ada 21 klub di dua kompetisi berbeda tersebut yang menunggak gaji pemain.
Asosiasi Pemain Dunia juga akan melaporkan kasus kematian Diego Mendieta ke badan sepak bola dunia FIFA yang tentunya akan kembali membuat PSSI terancam sanksi dari sepak bola internasional.
Diego yang juga mantan penyerang Persitara Jakarta Utara, memiliki nama lengkap Diego Antonio Mendieta Romero di Assuncion.
Lahir di Paraguay, 13 Juni 1980, Diego meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang semuanya tinggal di Paraguay.
Hari ini (05/12) jenazah Diego diberangkatkan ke Paraguay dengan pesawat dari Bandara Adi Soemarmo Solo melalui Jakarta.
Menurut kantor berita nasional Antara, dua rekan senegara Diego turut melepas jenazah yaitu Richard Caceres yang bermain di Persiba Balikpapan Richard Caceres dan Alejandro Tobar yang bermain di Persiku Kudus.
Sumber BBCIndonesia.com - detiksport
Diego, Mantan penyerang Persis Solo Versi PT Liga Indonesia meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit selama dua bulan terakhir.
Diego meninggal pada Selasa dini hari, di Rumah Sakit Dr Moewardi Solo. Pengelola Rumah Sakit Dr Moewardi Solo menyatakan kematiannya disebabkan oleh virus dan jamur yang telah menyebar di tubuhnya.
Ada banyak klub di dua liga di Indonesia yang masih menunggak pembayaran gaji para pemainnya selama berbulan-bulan, baik itu pemain lokal maupun asing.
PSSI selaku organisasi induk sepak bola di Indonesia menilai kasus ini semestinya bisa dihindari jika semua klub mengikuti peraturan yang telah di keluarkan PSSI terkait pemenuhan hak dan kewajiban klub terhadap pemain.
Saleh Mukadar, Sekjen PSSI urusan kompetisi menyalahkan perpecahan di tubuh PSSI sebagai sumber utama permasalahan.
Sudah kita bikin regulasi itu tapi ketika terjadi gesekan antara ISL dan PTLI, kebijakan itu berantakan kalau kita ikuti kebijakan itu, seluruh pemain akan lari ke sana dan tidak aka nada yang bermain di IPL sehingga kebijakan itu dibatalkan, kata Saleh. Nah, kalau FIFA dan AFC bisa tegas dan kita tunduk peraturan yang ketat itu, saya yakin tidak akan terjadi lagi pemain tidak dibayar gajinya.
Dualisme liga
Perpecahan di PSSI ini berujung pada dualisme liga yang saat ini berkompetisi di Indonesia. Dibawah naungan PSSI ada Liga Prima, sementara Liga Super Indonesia dikelola oleh PT Liga Indonesia.
Dalam catatan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia, APPI, ada 21 klub di dua kompetisi berbeda tersebut yang menunggak gaji pemain.
Asosiasi Pemain Dunia juga akan melaporkan kasus kematian Diego Mendieta ke badan sepak bola dunia FIFA yang tentunya akan kembali membuat PSSI terancam sanksi dari sepak bola internasional.
Diego yang juga mantan penyerang Persitara Jakarta Utara, memiliki nama lengkap Diego Antonio Mendieta Romero di Assuncion.
Lahir di Paraguay, 13 Juni 1980, Diego meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang semuanya tinggal di Paraguay.
Hari ini (05/12) jenazah Diego diberangkatkan ke Paraguay dengan pesawat dari Bandara Adi Soemarmo Solo melalui Jakarta.
Menurut kantor berita nasional Antara, dua rekan senegara Diego turut melepas jenazah yaitu Richard Caceres yang bermain di Persiba Balikpapan Richard Caceres dan Alejandro Tobar yang bermain di Persiku Kudus.
Sumber BBCIndonesia.com - detiksport